Pojok Review - Frasa, dalam bahasa Indonesia adalah gabungan dua kata atau lebih yang memiliki makna. Namun, frasa ini termasuk dalam satu kata, sehingga tidak mengandung predikat. Frasa harus memiliki fungsi gramatikal di dalam kalimat agar bisa dikatakan sebagai frasa.
Ada tiga kategorisasi frasa, untuk mempermudah Anda memelajarinya. Frasa dikategorikan menjadi tiga, antara lain:
- berdasarkan unsur pusatnya
- berdasarkan persamaan distribusi dengan unsurnya
- berdasarkan korelasi antar unsurnya
Mari kita bahas satu per satu.
1. Jenis frasa berdasarkan kategori kata yang menjadi unsur pusatnya
Frasa satu ini dikategorikan berdasarkan kategori kata yang menjadi "unsur pusat". Unsur pusat berarti, kata yang dijelaskan oleh kata lainnya.
Misalnya dalam frasa, sebatang pohon. Sebatang tidak bisa berdiri sendiri dan menjadi penjelas bagi kata "pohon". Pohon dalam frasa ini menjadi unsur pusatnya.
Jenis-jenis frasa yang masuk dalam kategori ini antara lain;
Frasa nominal
Frasa nominal adalah frasa yang unsur pusatnya adalah kata benda (nominal). Misalnya, buku mahal, kopi hitam, dan setipenya.
Frasa adjektiva
Frasa adjektiva adalah frasa yang unsur pusatnya adalah kata sifat (adjektiva). Misalnya; sangat indah, kurang jelas, sangat cantik dan sebagainya.
Frasa verba
Frasa verba adalah frasa yang unsur pusatnya adalah kata kerja (verba). Misalnya; akan sembuh, baru datang, dan sebagainya.
Frasa numeralia
Frasa numeralia adalah frasa yang menjelaskan jumlah (atau bilangan) dari unsur pusatnya. Misalnya; beberapa lelaki, sedikit gula, tiga buku, dan sebagainya.
Frasa konjungsi
Frasa konjungsi adalah frasa yang bertugas sebagai penghubung antara dua klausa dalam satu kalimat. Misalnya; setelah itu, oleh karenanya, karena itu, dan sebagainya.
Frasa adverbia
Frasa adverbia adalah frasa yang digunakan untuk menjelaskan jenis kata lainnya. Atau, jenis kata tertentu yang disambungkan dengan kata penjelas (adverbia). Misalnya; dengan cepat, kurang lebih, cukup awas.
2. Jenis frasa berdasarkan persamaan distribusi dengan unsurnya
Apa yang dimaksud dengan frasa yang dikategorikan dari "persamaan distribusi dengan unsurnya?" Maksudnya adalah, bagaimana keterkaitan atau kedudukan dari setiap unsur dari frasa tersebut.
Bila kedua (atau lebih) kata pembentuk frasa ini memiliki unsur yang setara, maka disebut sebagai frasa endosentrik. Sedangkan, bila satu kata bertugas sebagai preposisi, atau konjungsi ke kata lainnya, maka disebut frasa eksosentrik.
Frasa endosentrik
Frasa endosentrik adalah frasa dengan kedudukan dari setiap unsur-unsurnya sejajar. Misalnya; motor bebek, murid di kelas, anak singa, dan sebagainya.
Frasa eksosentrik
Frasa eksosentrik adalah frasa yang salah satu unsurnya adalah preposisi atau konjungsi. Sehingga, salah satu dari unsurnya itu tidak bisa menggantikan unsur pusat, atau inti kata. Misalnya; di kamar, ke kampus, dan sebagainya.
3. Jenis frasa berdasarkan hubungan antar unsurnya
Frasa subordinatif
Frasa subordinatif ditandai dengan hubungan antar unsurnya yang bertingkat, dan tidak setara. Misalnya; Kue buatan ibu, gadis kecil yang manis, bunga anggrek putih, dan sebagainya.
Frasa koordinatif
Frasa koordinatif adalah frasa yang hubungan antar unsurnya setara, atau setingkat. Misalnya; makan dan minum, kopi dan teh, dan sebagainya.
Frasa apositif
Frasa apositif adalah frasa yang salah satu unsurnya ditujukan untuk memberikan informasi tambahan pada unsur pusat atau inti kata. Misalnya; Curup, ibukota kabupaten Rejang Lebong, dan Bapak saya, seorang pensiunan TNI.
Itu tadi jenis-jenis frasa, beserta pengertian dan contoh-contohnya. Dengan mengetahui jenis-jenis frasa, tentunya Anda akan bisa menggunakannya dengan tepat di dalam kalimat.
This post have 0 komentar