close

Sunday, February 09, 2025

author photo
Nuansa dalam bahasa


PojokReview - Nuansa, berbeda dengan "suasana". Suasana adalah realita yang terinderakan di sekitar kita. Sedangkan nuansa adalah warna yang terkandung dalam suasana tersebut. Karena nuansa, maka setiap suasana akan terasa sangat berbeda dalam pengalaman subjektif seseorang.


Nuansa akan berkaitan dengan makna, warna, suara, perasaan, dan sebagainya. Setiap melihat langit malam, misalnya, seseorang akan merasakan suasana yang sama, tetapi nuansa yang berbeda. Nuansa ditandai dengan perbedaan yang sangat halus, namun memberikan "rasa" yang berbeda.


Dalam Bahasa Indonesia, nuansa hadir pada setiap kata yang dianggap sama artinya. Misalnya, "kami" dan "kita". Saat saya mengatakan "kami", maka itu berarti Anda "tidak kami ajak". Tapi, saat saya mengatakan "kita", itu berarti Anda ikut serta di dalamnya.


Sayangnya, di Bahasa Inggris, tidak ada kami dan kita. Semuanya bakal diganti dengan "we" sebagai subjek atau "us" sebagai objek. Sayangnya, ada banyak penggunaan kami dan kita dalam ujaran, bahkan dalam kalimat yang sama di Bahasa Indonesia.


Misalnya kalimat seperti ini: 


Meskipun kalian berasal dari timur, dan kami berasal dari barat, tapi kita tetap satu tanah air, Indonesia.


Bila ditranslasi ke Bahasa Inggris, maka hasilnya akan  seperti ini:


Even though you come from the east, and we come from the west, we are still one homeland, Indonesia.


Lihat, bagaimana ada dua kata "we" di dalam kalimat tersebut. Padahal, dalam konteks bahasa asalnya, Bahasa Indonesia, tadinya ada "kami" dan "kita", keduanya mewakili makna yang berbeda.


Nuansa dalam bahasa


Nuansa menjadikan satu kata dengan kata lainnya memiliki fungsi berbeda. Kenapa di Bahasa Indonesia, misalnya, ada kata "tebar" dan "sebar"?


Bila Anda melihat di KBBI, maka sebar berarti "berserak, bertabur, berpencar". Sedangkan tebar berarti "bertaburan, berhamburan, berserakan". Tapi, ada nuansa yang berbeda dari kedua kata itu. 


Kata "sebar" memberi kesan yang jauh dan acak. Sedangkan kata "tebar" memberi kesan yang dekat dan terarah. Persepsi kita terhadap kata "sebar" akan lebih luas, sedangkan "tebar" menjadi lebih sempit.


Bila wilayahnya luas, misalnya:


Suku Minang menyebar ke seluruh Indonesia.


Akan cocok, dibanding menggunakan kata "menebar". Sedangkan kalimat di bawah ini:


Kita seperti debu yang bertebaran


Kesan yang diberikan adalah wilayah "tebarannya" tidak cukup luas. Yah, debu yang dimaksud tidak sampai terbang ke luar kota. Karena nuansa inilah, kata tebar dan sebar yang bahkan menurut KBBI memiliki makna yang nyaris sama, tapi kita akan menggunakannya berbeda.


Atau kata lainnya, iris dan potong adalah dua kata yang sama-sama berafliasi dengan "pisau". Bila Anda memegang pisau, di depan Anda ada pisang, maka Anda bisa saja "mengiris" maupun "memotong". Perbedaannya hanya pada nuansa yang dihadirkan dari kata tersebut.


Iris terkesan tipis, potong terkesan potongan yang lebih lebar atau besar. 


Dalam Bahasa Inggris, membunuh memiliki tiga kata; kill, murder, dan assassinate. Tapi, ketiganya berbeda nuansa. Yah, walaupun "output-nya" sama, sama-sama berakhir pada kematian seseorang.


Anda tidak bisa mengatakan bahwa Anda membunuh semut dengan pernyataan "I murdered ants", apalagi "I assasinated ants". Kenapa? Karena "kill" memiliki nuansa "sebuah pembunuhan yang tidak berniat apapun, entah sengaja atau tidak". Sedangkan murder, adalah sebuah pembunuhan yang direncanakan dengan serius.


Assasinated, itu mengarah pada pembunuhan seseorang oleh seorang pembunuh bayaran profesional. Maka, ketika Anda mendengar pernyataan:


"Fulan was mudered"


Maka, satu-satunya yang terpikir oleh Anda adalah, ada seseorang yang membunuh Fulan dengan sengaja atau motif tertentu. Tapi, bila kalimatnya seperti ini:


"Fulan was killed"


Maka, ada kemungkinan bahwa Fulan terjatuh, ditabrak mobil, kecelakaan, dan sebagainya.


Tapi, bila pernyataannya seperti ini:


"Fulan was assassinated"


Maka, bisa dipastikan bahwa Fulan adalah orang penting dan menjadi sasaran dari pembunuh bayaran, atau mungkin mafia/preman yang dibayar.


Nuansa ini juga yang menentukan diksi yang akan digunakan ketika menulis sesuatu. Baik itu karya ilmiah semacam skripsi, tesis hingga disertasi, atau mungkin artikel ilmiah dan sebagainya. Maupun, ingin menulis karya sastra.


Yah, ini baru pembahasan pengantar. Nuansa dari suatu kata, memberikan rasa dan makna yang berbeda pada suatu teks utuh, setidaknya dari mulai satu kalimat. Bahasan yang lebih lanjut bisa Anda ikuti di website Pojokseni.com

This post have 0 komentar

Next article Next Post
Previous article Previous Post