Ilustrasi eksperimen Rat Park yang mencari hubungan antara kecanduan dan kesepian |
Pojok Review - Professor Bruce K Alexander adalah seorang profesor emeritus dan psikolog asal Kanada. Ia telah melakukan penelitian tentang kecanduan dalam perspektif psikologis di Simon Fraser University sejak 1970 silam. Dua buku yang ia tulis yakni Peaceful Measures: Canada's Way Out of the War on Drugs (1990) dan The Globalization of Addiction: A Study in Poverty of the Spirit (2008) ditulis berdasarkan penelitian panjangnya terhadap kecanduan.
Kecanduan diartikan sebagai sebuah penyakit medis kronis yang bisa diobati. Penyakit ini melibatkan interaksi yang rumit antara brain circuit, genetika, lingkungan, dan pengalaman hidup seseorang. Untuk meneliti tentang kecanduan ini, Bruce Alexander dan rekan-rekannya di Simon Fraser University membangun sebuah "taman" yang dikenal dengan nama "Rat Park". Taman ini berukuran besar, dan ada beberapa tikus yang ditempatkan di sana.
Experimen Rat Park oleh Prof Bruce Alexander |
Bagaimana hasil penelitiannya?
Pertama, seekor tikus ditempatkan di Rat Park. Sendirian, meski makanan tercukup. Di taman itu ada dua wadah air. Wadah pertama berisi air putih biasa, sedangkan wadah kedua berisi air yang dicampur dengan heroin. Hasilnya adalah tikus ini terus-terusan meminum air yang dicampur heroin dan kecanduan. Tikus ini akhirnya mati karena overdosis.
Kedua, beberapa orang tikus ditempatkan di Rat Park. Kondisinya sama seperti situasi pertama. Tapi, tikusnya ada beberapa. Tikus-tikus ini berinteraksi satu dengan lainnya. Hasilnya adalah, tikus-tikus ini lebih sering meminum wadah berisi air biasa, ketimbang air campuran heroin. Meski ada juga beberapa tikus yang meminum air campuran heroin, tapi tidak sampai ke level kecanduan, bahkan overdosis.
Ketiga, beberapa tikus ditempatkan di Rat Park. Rat Park juga dilengkapi dengan banyak "wahana" permainan. Tikus-tikus berinteraksi satu sama lain, juga memainkan wahana permainan tersebut. Hasilnya adalah, tikus-tikus tersebut lebih memilih minum air biasa, bukan yang telah dicampur heroin.
Dari eksperimen ini, apa yang bisa diambil kesimpulan? Yah, seseorang menjadi kecanduan dengan hal tertentu karena ia "kesepian". Dan, hanya "sesuatu" tersebut yang bisa menemaninya melewati kesepiannya.
Karena itu, ada orang yang kecanduan ponsel. Sebenarnya, dalam konteks eksperimen Rat Park, hal itu justru untuk melawan rasa kesepian. Lihat generasi muda saat ini, orang-orang yang tidak kecanduan ponsel adalah orang yang memiliki banyak kegiatan, atau setidaknya memiliki lebih banyak orang untuk berinteraksi.
Rasa kesepian ini juga menyebabkan rasa rendah diri, berpikir negatif pada orang lain, dan memiliki emosi berlebih. Ponsel menjadi tempat seseorang untuk lari dari rasa kesepian tersebut dan memberikannya kebahagiaan.
Tentunya, sejumlah penelitian lain yang menjadi kritik pada Rat Park membuktikan bahwa lingkungan bukan satu-satunya penyebab "kecanduan" tersebut. Tapi, tentunya dari penelitian tersebut, kita tahu apa yang bisa kita lakukan untuk diri kita agar terhindar dari kecanduan ponsel.
Prof. Bruce K. Alexander |
Prof. Bruce Alexander memberi istilah pada para pecandu ponsel dengan "dislokasi sosial". Dislokasi diambilnya dari istilah kesehatan yakni cedera sendi karena tulang bergeser dari sendi tersebut.
Maksudnya adalah, misalnya dislokasi bahu, maka bahu Anda akan masih berada di tempat dan tetap seperti biasa secara fisik. Namun, otak Anda tidak mampu mengartikulasikan dan mengoperasikan bahu Anda seperti orang umumnya. Dari kondisi tersebut, Bruce menggambarkan bahwa orang-orang yang kecanduan ponsel dalam lingkungan sosial seperti bahu yang dislokasi. Ia masih ada di tempat, namun sudah tak mampu diartikulasikan lagi keberadaannya.
Hal itu berarti, mengisi waktu Anda dengan kegiatan tertentu yang mengembangkan kemampuan Anda, serta berinteraksi secara langsung dengan banyak orang, menjadi kunci agar Anda terhindar dari kondisi "kecanduan ponsel". Berhenti "mager", mari bergerak dari tempat tidur Anda. Berinteraksi dengan dunia nyata, akan memberikan Anda lebih banyak kebahagiaan dan semangat untuk menjalani hidup.
This post have 0 komentar