Pojok Review - Memperhitungkan dan merencanakan masa depan agar terhindar dari risiko finansial, tentu harus menjadi prioritas bagi setiap orang. Tapi sayangnya, di Indonesia, hal tersebut masih kurang mendapatkan perhatian.
Setidaknya, ada dua hal yang paling sering dilakukan oleh seseorang untuk "mengamankan" kehidupannya di masa mendatang. Pertama dengan menabung, kedua dengan mengasuransikan hal-hal berharga di hidupnya.
Nah, hal yang kedua ini yang masih benar-benar tidak menjadi bahan pertimbangan penting bagi banyak orang di Indonesia. Terbukti, di tahun 2020 lalu, rata-rata pengeluaran orang Indonesia untuk asuransi adalah Rp700 ribuan per bulan.
Selain itu, warga Indonesia yang memiliki asuransi hanya sejumlah dua jutaan jiwa saja. Itu berarti hanya 1 persen saja dari penduduk Indonesia yang punya asuransi.
Ternyata, dari beberapa warga Indonesia yang ditanyakan tentang asuransi, rata-rata mendengar informasi yang salah tentang asuransi. Mitos tentang asuransi ini telah terdengar sejak lama, dan masih dipercaya hingga hari ini.
Maka artikel ini akan membahas apa saja mitos yang paling sering didengarkan tentang asuransi. Mitos tersebut akan dibahas, dan dilihat bagaimana fakta sesungguhnya.
Mitos tentang Asuransi yang paling sering Anda dengar
Apa saja mitos yang paling sering beredar terkait asuransi?
1. Asuransi itu mahal
Ini yang paling sering terdengar. Tapi, tahukah Anda, ketika Anda membeli sepeda motor misalnya, harga yang Anda bayarkan itu sudah include asuransi?
Itu artinya asuransi bisa Anda bayarkan, dan harganya tidak begitu mahal. Misalnya, untuk produk asuransi dari Prudential, premi untuk perlindungan keluarga adalah Rp500 ribu per bulan. Angka tersebut tentunya angka yang kecil kalau dihitung untuk perlindungan keluarga dengan pertanggungan minimal Rp500 juta, bukan?
Faktanya adalah, premi bisa dipilih sesuai kebutuhan dan kemampuan Anda. Anda bisa memilih premi yang murah, sampai yang mahal sesuai kemampuan Anda.
2. Asuransi itu untuk orang kaya
Ini mitos yang sering terdengar berikutnya. Alasannya adalah, barang-barang atau harta yang perlu diasuransikan adalah barang-barang yang mahal, dan milik orang kaya. Seperti pemilik lukisan karya pelukis kenamaan, maka ia akan mengasuransikan lukisan tersebut, untuk menghindari risiko kerugian ketika barang itu rusak atau hilang.
Tapi, seperti sepeda motor tadi, benda-benda dengan harga yang cukup tinggi juga semestinya dilengkapi asuransi ketika Anda beli. Nyaris setiap rumah saat ini memiliki sepeda motor. Maka itu berarti Anda mesti mengasuransikannya, agar terhindar dari risiko kerugian, apabila terjadi apa-apa pada barang tersebut.
Faktanya, barang-barang yang "mahal" tersebut ternyata juga dimiliki oleh orang yang "tidak kaya". Misalnya; rumah, motor, mobil, dan sebagainya. Barang-barang ini perlu diasuransikan.
Satu lagi yang "sangat mahal" dan tak ternilai harganya adalah jiwa dan kesehatan Anda. Dua hal ini sangat penting untuk diasuransikan.
3. Asuransi hanya untuk orang tua
Berikutnya, mitos yang sering terdengar tentang asuransi adalah tujuan asuransi, khususnya jiwa dan kesehatan, adalah untuk orang tua saja. Tahukah Anda, bahwa Christiano Ronaldo mengasuransikan kakinya? Kaki Ronaldo dianggap sebagai "unsur" paling penting di hidupnya, sehingga diasuransikan khusus.
Seorang pemuda yang memulai usaha dengan membangun kantor, perusahaan, serta aset-aset perusahaan lainnya, juga mendaftarkan semuanya ke asuransi. Sehingga ketika terjadi kerugian atau bencana, ia bisa meminimalisir risiko.
Selain itu, kalaupun asuransi itu ditujukan untuk menjamin masa tua, maka kapan Anda harus mendaftarkan asuransi diri Anda?
Faktanya, asuransi sebaiknya dilakukan oleh dan saat masih berusia muda. Investasikan apa saja yang menurut Anda penting untuk dijaga, dan Anda sayangi.
4. Asuransi itu sama seperti tabungan
Ini mitos yang sering terdengar juga. Banyak yang berpendapat, bila sudah menabung, untuk apa lagi asuransi? Toh, keduanya sama-sama untuk mengamankan masa depan.
Faktanya, asuransi dan tabungan adalah dua hal yang berbeda. Tabungan bisa Anda tarik kapan saja, tiba-tiba ada kebutuhan tertentu.
Sedangkan asuransi adalah perlindungan finansial, apabila Anda tertimpa hal-hal tidak terduga. Tentunya, sangat berbeda jauh bukan?
5. Klaim asuransinya sulit
Jadi, disebutkan bahwa birokrasi untuk klaim asuransi sangat sulit. Padahal, disebut bahwa uang tersebut adalah uang ia sendiri. Kenapa sulit untuk melakukan klaim?
Faktanya, masalahnya adalah masalah literasi. Anda bisa bertanya pada agen asuransi Anda, kemudian mencatat semua persyaratan yang diperlukan, tanggal pengajuan, dan sebagainya.
Sama seperti saat ingin membuat STNK, atau ingin membuat KTP, tentunya Anda telah membawa syarat-syarat yang diperlukan dari rumah, bukan? Juga, Anda datang ke kantornya sebelum waktunya tutup. Sesederhana itu sebenarnya.
Itu tadi rentetan mitos yang paling sering terdengar tentang asuransi, dan apa saja fakta sebenarnya. Setelah membaca artikel tersebut, apakah Anda siap untuk mengasuransikan diri Anda?
Rekomendasi
Salah satu penyedia jasa asuransi, Prudential, adalah perusahaan asuransi jiwa yang telah berdiri lebih dari 175 tahun lalu. Di Indonesia, Prudential Indonesia berdiri pada tahun 1995.
Hingga saat ini, ada berbagai produk asuransi yang ditawarkan oleh Prudential Indonesia seperti:
- asuransi kesehatan (perlindungan penyakit kritis, perlindungan medis, dan perlindungan kecelakaan & disabilitas)
- asuransi jiwa
- asuransi pendidikan
- perlindungan bebas premi
- asuransi yang terkait dengan investasi
- produk syariah
- perlindungan karyawan
- asuransi lewat layanan perbankan
Produk tersebut bisa Anda pilih sesuai kebutuhan, juga memilih dengan premi yang sesuai kemampuan Anda. Terpenting, Anda bisa memastikan masa depan Anda terlindungi dari hal-hal yang tidak terduga. Mari dengan Yakin Melangkah Bersama Prudential Indonesia dan menggunakan jasa asuransi sejak dini, sebelum terlambat.
This post have 0 komentar