Efisiensi dan daur ulang air oleh APRIL Group melibatkan teknologi canggih |
Pojok Review - Indonesia memang sangat kaya sumber daya alam, terutama air dan energi. Namun, tanpa pertimbangan dan perencanaan yang presisi, justru akan mengakibatkan kerusakan sumber daya alam.
Di beberapa tempat di Indonesia misalnya, sejumlah perusahaan dan pabrik justru merusak air tanpa daur ulang dan perawatan. Hasilnya, sejumlah sumber air yang biasa dimanfaatkan warga untuk keperluan sehari-hari, justru tercemar limbah.
Indonesia mendesak agar perusahaan-perusahaan mampu mendukung program green economy. Ini adalah salah satu jalan untuk meningkatkan ekonomi bangsa, namun tetap concern pada menjaga lingkungan yang berkelanjutan. Salah satu bentuknya adalah efisiensi energi, daur ulang, energi terbarukan, dan sebagainya.
Untuk terus menjaga sumber daya yang berkelanjutan (sustainability) demi generasi selanjutnya, sudah selayaknya setiap perusahaan, pabrik, dan pengelola mesti mempertimbangkan beberapa hal. Terutama air, karena sangat dibutuhkan oleh masyarakat sekitar pabrik atau perusahaan, untuk keperluan sehari-hari.
Sungai Kampar yang tetap terjaga kualitas airnya |
Kualitas air mesti harus terjaga dengan baik, terutama dari sumber utama air (sungai, danau, dan sebagainya). Sebab, dengan kerusakan dan penurunan kualitas dari air akan sangat berpengaruh pada kesehatan hingga kesejahteraan masyarakat di sekitar pabrik.
Sejumlah film dokumenter yang sempat populer beberapa tahun terakhir menyebutkan bahwa sumber air di berbagai daerah rusak karena aktivitas pertambangan, pengelolaan energi, dan sebagainya. Karena itu, tindak efisiensi penggunaan air, serta daur ulang air yang digunakan menjadi kunci pemecahan masalah tersebut.
Belajar Efisiensi dan Daur Ulang dari APRIL
APRIL Group adalah salah satu perusahaan yang bisa dicontoh cara pengelolaan dan daur ulang air secara efektif dan efisien. Sebelumnya, perlu dicatat bahwa APRIL merupakan perusahaan yang mengelola perkebunan dan pabrik pulp (bubur kertas) dan kertas yang berdomisili di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau, Indonesia.
Perusahaan ini telah memproduksi sekitar 2,8 juta ton pulp per tahun, serta sekitar 1,15 juta ton kertas per tahun yang sangat dibutuhkan untuk banyak hal, termasuk proses peningkatan pendidikan dan literasi bangsa. Perlu dicatat bahwa APRIL merupakan salah satu dari lima perusahaan pulp dan kertas paling efisien penggunaan energinya di dunia.
Masih banyak yang dilakukan APRIL Grup untuk mendukung green economy, namun tulisan ini akan lebih fokus pada cara pengelolaan, efisiensi, dan daur ulang air yang dilakukan oleh perusahaan ini. Tentunya, hal tersebut bisa menjadi contoh bagi pabrik atau perusahaan lainnya untuk tetap bisa merawat dan menjaga alam secara berkelanjutan.
Cara APRIL Melakukan Efisiensi Air
Fakta efisiensi air dan energi oleh APRIL Group |
Seperti disebutkan sebelumnya, APRIL adalah salah satu dari lima perusahaan pulp dan kertas paling efisien di dunia. Efisiensi tersebut juga terwujud dengan keberhasilan perusahaan ini mendaur ulang air sehingga mampu menyediakan dan menjaga ketersediaan air bersih untuk daerah sekitar perusahaan.
Perusahaan ini hanya mengambil sekitar 1,89% air dari aliran Sungai Kampar, yang kemudian digunakan untuk produksi pulp dan kertas. Angka tersebut jauh lebih kecil dari batas yang sudah ditetapkan oleh pemerintah setempat.
Tidak hanya itu, dengan curah hujan yang tinggi di Provinsi Riau, khususnya di lokasi perkebunan APRIL, maka sebagian besar penggunaan air untuk penanaman pohon memanfaatkan air hujan.
Belum cukup sampai di situ, karena untuk menjadi perusahaan paling efisien di dunia, dibutuhkan investasi yang besar di bidang efisiensi air. Karena itu, APRIL Group juga berinvestasi untuk pengolahan air dengan memanfaatkan teknologi tercanggih.
Dengan peralatan yang canggih, didukung oleh sumber daya manusia yang mumpuni, menjadikan proses daur ulang air untuk kembali jernih sangat maksimal.
Tercatat, 90% dari total air yang digunakan berhasil dijernihkan dan dikembalikan kualitasnya hingga bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari. Dari total tersebut, 78% di antaranya dikembalikan lagi di sungai untuk menjaga ekosistem alam tetap seperti sedia kala.
Hanya 1,89% dari air sungai Kampar yang digunakan untuk proses produksi, dan 90% di antaranya kembali dijernihkan. Itu berarti, hanya 0,183% saja air yang digunakan dari sungai Kampar.
Dengan demikian, kualitas air, ekosistem lingkungan, biota di sungai, dan sebagainya tetap terjaga. Masyarakat sekitar sungai yang menggantungkan hidupnya pada sungai juga tidak terganggu, namun produksi dari perusahaan tersebut tetap tinggi dan mampu memenuhi kebutuhan pulp dan kertas di pasar nasional maupun internasional.
Hal inilah yang mesti dicontoh oleh banyak perusahaan lainnya. Berinvestasi pada sektor pengembangan, pengelolaan, daur ulang, dan efisiensi penggunaan air untuk produksi, demi sumber daya alam yang berkelanjutan.
Tentu, menjaga lingkungan tetap menjadi prioritas agar bumi yang kita pijak tetap menjadi tempat yang baik bagi umat manusia dan makhluk hidup lainnya.
This post have 0 komentar