PojokReview - Bagi seorang blogger, menulis blog dengan rutin adalah pekerjaan. Dengan menulis secara rutin, maka diharapkan kunjungan ke blog akan semakin meningkat. Hasilnya, blog semakin ramai dan pendapatan dari blog bisa semakin meningkat.
Untuk meningkatkan pendapatan dari blog, tentunya sudah dibahas dalam berbagai artikel dalam kategori BLOG. Anda bisa saja menggunakan Adsense di blog Anda, atau menawarkan jasa content placement, hingga menawarkan slot iklan mandiri. Penghasilan bisa sampai belasan juta, bahkan ada yang sampai ratusan juta per bulan. Tapi, satu hal yang paling penting adalah bagaimana cara meningkatkan trafik.
Tanpa trafik, alias tanpa kunjungan, bagaimana bisa ada pendapatan? Artikel kali ini akan membahas bagaimana cara menulis blog yang cukup baik untuk meningkatkan trafik? Itu berarti, artikel yang ditulis mesti SEO Friendly, sehingga bisa membuat Anda memenangkan kata kunci.
Bagaimana cara menulis artikel blog yang SEO friendly? Coba tips dari PojokReview berikut ini:
Tips menulis artikel blog yang SEO Friendly
1. Pilih kata kunci paling berpeluang mendatangkan lebih banyak trafik
Pertama, Anda mesti riset kata kunci. Cari kata kunci yang sesuai dengan niche blog Anda. Pengecualian bila blog Anda adalah blog gado-gado.
Anda bisa cek di Google Trend, atau Ubbersuggest untuk melihat bagaimana peluang kata kunci tersebut. Seberapa banyak kata kunci tersebut dicari di mesin pencari seperti Google.
Bila kata kunci tersebut termasuk dari salah satu yang terbanyak dicari di Google, lihat juga tingkat persaingannya. (Untuk tingkat persaingan, Anda bisa lihat di Ubbersuggest). Bila tingkat persaingannya cukup rendah, maka kata kunci tersebut adalah pilihan yang paling tepat.
Bagaimana bila tingkat persaingannya cukup tinggi? Maka pilihan yang bisa Anda ambil adalah, menambah "ekor" di belakangnya. Misalnya kata kunci yang Anda ambil adalah, "artikel yang SEO Friendly", namun ternyata kata kunci tersebut cukup banyak saingannya.
Maka, Anda bisa menambahkan kata kunci tersebut di belakang, atau juga bisa di depan. Misalnya, jadi "bagaimana cara menulis artikel yang SEO Friendly", atau pilihan kedua tambahkan di belakangnya, seperti "artikel yang SEO Friendly di blog seperti apa".
Setelah mendapatkan kata kunci yang tepat, maka sekarang waktunya untuk menulis artikel yang dibutuhkan.
2. Riset isi tulisan
Siapa yang mau membaca tulisan yang kurang berisi, kurang tepat, dan tidak bermanfaat? Kalaupun ada yang berkunjung ke artikel tersebut, niscaya pembaca tersebut tidak mau berkunjung lagi, bukan?
Oleh karena itu, isi tulisannya mesti berdasar dari riset. Baik itu riset pustaka, riset di internet, hingga pengalaman pribadi. Jelasnya begini, orang yang berkunjung ke blog Anda tentunya datang dengan "sebuah problem" dan berharap tulisan Anda akan menjadi "sebuah solusi".
Karena itu, sangat diharamkan tulisan kita tidak menjadi solusi bagi pengunjung. Katakanlah Anda membahas tentang sebuah sepeda motor jenis tertentu. Lalu, sepeda motor tersebut terkena masalah, misalnya sulit starter atau masalah lainnya.
Kebetulan, seorang pembaca yang mencari informasi di internet terkait masalah dengan sepeda motornya, akhirnya sampai ke blog Anda. Nah, kalau ternyata isi blog Anda justru curhat karena masalah tersebut, dan tidak memberi solusi, maka pembaca tersebut akan langsung pergi dari blog Anda.
Karena sudah hafal bahwa blog Anda tidak akan memberi solusi, maka ketika pembaca tersebut mencari hal lain masih tentang sepeda motornya, pembaca tersebut akan menghindari berkunjung ke blog Anda.
Lihat? Anda kehilangan beberapa pembaca, karena artikel Anda sendiri. Karena itu, artikel yang Anda tulis adalah sebuah solusi, atau mungkin sebuah jawaban, penjabaran, penjelasan, dan pengujian.
Setidaknya, dapatkan materi dari tiga atau lebih sumber berbeda. Dengan demikian, sumber Anda akan semakin lengkap dan tentunya bisa membantu pembaca memecahkan masalah mereka.
3. Sematkan kata kunci (keyword) di awal paragraf
Di paragraf awal, sematkan kata kunci dan masalah yang akan dibahas di artikel tersebut. Bisa dikatakan seperti ini, bagian awal paragraf adalah bagian yang ditujukan untuk memancing perhatian atau atensi pembaca.
Kemudian, kalimat-kalimat berikutnya merupakan penjelas bahwa masalah yang akan dibahas di artikel ini sangat penting. Misalnya, Anda ingin membahas "obat alami untuk penyakit batuk", maka setelah membuat kalimat yang "memancing" pembaca, bagian berikutnya akan membahas tentang bahaya bila penyakit batuk dibiarkan berlarut-larut.
Selanjutnya, Anda juga mesti memberi kesan bahwa artikel tersebut bila dibaca sampai habis maka akan memberikan solusi bagi masalah yang dihadapi pembaca. Baru setelah itu, memasuki pertengahan artikel, giliran solusi, awaban, penjabaran, penjelasan, dan pengujian yang Anda janjikan mulai ditulis.
Konsep di atas disebut rumus AIDA, yakni attention - interest - desire - action. Hal ini yang mesti ada di kalimat-kalimat awal artikel tersebut.
4. Gunakan perspektif Anda sendiri, atau minimal berbeda
Bila Anda memilih kata kunci "cara membuat blog" namun biayanya cukup mahal serta lebih baik pembaca menggunakan jasa pembuat website profesional, maka artikel Anda akan kalah pamor.
Beda bila Anda membuat artikel dengan kata kunci "cara membuat blog seperti profesional dengan biaya hanya Rp500 ribu", tentunya lebih menarik. Anda mesti menggunakan perspektif Anda sendiri, atau minimal perspektif yang lebih unik.
Bila ada kejadian gempa bumi misalnya, dan Anda menulis data-data jumlah korban, rumah hancur, korban jiwa, luka-luka, total kerugian, dan sebagainya, maka blog Anda akan kalah dengan media daring besar Indonesia. Maka, akan lebih baik Anda menulis sisi lain dari kejadian tersebut yang belum diulas media lain.
5, Hindari Keyword Stuffing
Satu hal yang cukup dibenci oleh mesin pencari ialah keyword stufffing. Maksudnya, mengulangi kata kunci berlebihan. Jadi, jangan sampai Anda terlalu banyak menuliskan kata kunci yang Anda keker di dalam artikel.
Setidaknya gunakan saja sekitar 5-7 kali pengulangan kata kunci untuk artikel dengan panjang di atas 500 kata. Hal itu ditujukan agar artikel Anda tidak terkesan sebagai "spam", karena memuat terlalu banyak kata kunci.
Gunakan dan sebarkan kata kunci secara wajar dan natural. Tidak hanya itu, Anda bisa menggunakan kata ganti bila kata kunci sudah terlalu banyak digunakan. Misalnya, kata kunci Anda adalah "Teknik dribbling bermain sepakbola".
Lalu, Anda sudah mengulangi kata kunci tersebut lebih dari 5 kali. Maka, berikutnya jangan diulangi lagi, Anda bisa menggantinya dengan "teknik ini", "teknik tersebut", dan sebagainya.
6. Jumlah kata dalam artikel minimal
Artikel yang Anda tulis setidaknya memenuhi struktur P - I - E (Prolog - Isi - Epilog). Prolog berisi penjelasan masalah, sedangkan solusi dan pemecahan masalah berada di Isi, dan mesti ditutup dengan prolog, yakni kesimpulan/rangkuman dari artikel tersebut.
Dari tiga bagian tersebut, setidaknya masing-masing bagian terdiri dari dua hingga tiga paragraf. Kalau bisa lebih detail, berarti lebih banyak paragraf, itu tentunya lebih baik.
Dari sejumlah sumber, disebutkan bahwa artikel yang SEO friendly sebaiknya minimal 300 kata. Namun, yang lebih disukai mesin pencari adalah artikel sebanyak 1000 - 1500 kata. Untuk artikel dengan bahasan pendek, maka 500 - 700 kata adalah pilihan yang tepat.
Meskipun panjang, namun sebaiknya Anda tidak berputar-putar, bertele-tele, atau malah pindah ke tema lain (tidak fokus). Bila Anda membahas "pakaian berbahan dasar katun" misalnya, maka jangan dibahas "cara menjahit pakaian" atau malah "cara membuat kain katun". Meski berdekatan, namun sebenarnya Anda sudah bergeser ke tema lainnya.
7. Sematkan Link
Berikutnya, jangan lupa sematkan link baik link ke luar (eksternal) maupun link ke dalam (internal). Link ke luar dimaksudkan untuk penjelasan satu atau dua istilah yang sulit, yang dirujuk ke situs lebih kompleks. Paling sering adalah Wikipedia, media daring, dan sebagainya.
Misalnya seperti contoh teks di bawah ini:
"Alat musik akustik adalah alat musik yang dibunyikan tanpa menggunakan listrik. Wikipedia menyebut bahwa alat musik akustik merupakan alat musik yang berseberangan dengan alat musik elektrik (elektronik). Sedangkan Pojok Seni menyebut bahwa alat musik akustik mengandalkan suara dari tabung resonansi (atau suara asli) tanpa menggunakan pengeras suara elektronik."
Terlihat bahwa ada eksternal link yang mengarah ke situs di luar, yang dianggap lebih kuat sebagai rujukan. Hal itu bisa meningkatkan kepercayaan pembaca karena situs yang sedang dibacanya tidak membuat berita "mengada-ada", dan jelas sumbernya.
Sedangkan internal link berarti link yang mengarah ke halaman lain di website/blog yang sama. Misalnya, seperti di bawah ini:
"Menulis blog sebagai sebuah pekerjaan tentunya memiliki kemiripan dengan pekerjaan lainnya. Full time blogger juga mesti bekerja keras, terus belajar, dan terkadang harus mengorbankan waktu istirahat untuk membangun blognya."
Penutup
Nah, itu tadi deretan tips yang biasa diterapkan Pojok Review untuk menulis artikelnya. Bila Anda seorang blogger dan juga ingin mendatangkan trafik lebih banyak ke blog, tentunya bisa dicoba menggunakan tips-tips di atas.
Atau, mungkin Anda punya "formula" lain yang juga lebih manjur? Bisa dibagikan di kolom komentar agar bisa dipelajari oleh blogger lainnya. Selamat mencoba.
This post have 0 komentar