Fakta Menarik Timnas Indonesia Jelang AFF 2020 |
pojokreview.com - AFF 2020 akan segera digulirkan pekan depan. Indonesia yang berada di grup B bersama juara bertahan Vietnam, musuh bebuyutan Malaysia, serta dua tim lain adalah Laos dan Kamboja. Namun ada beberapa kejadian dan fakta menarik menjelang AFF 2020 yang tentunya menarik disimak.
Apa saja? Simak ulasannya berikut ini.
Rangking FIFA Indonesia Hanya Nomor 8 Asia Tenggara
Menurunnya performa Timnas Indonesia di beberapa edisi AFF teranyar membuat rangking Indonesia terus merosot. Indonesia sebenarnya masih berada di nomor 166 dunia yang itu berarti nomor 8 di Asia Tenggara. Hal itu cukup miris, mengingat negara peserta AFF hanya 10 tim dan hanya 11 tim yang berada di rangking FIFA, bila tidak ditambah Australia.
Vietnam berada di rangking 99 adalah negara dengan rangking tertinggi di Asia Tenggara sebelum Australia akhirnya bergabung. Setelah Australia bergabung, maka Vietnam berada di rangking 2 Asia Tenggara. Fakta bahwa Vietnam adalah juara bertahan AFF, serta keberhasilannya menembus babak ketiga kualifikasi Piala Dunia menjadikan negara paman Ho Chi Min ini dijagokan banyak pihak untuk keluar menjadi juara AFF.
Berikutnya, unggulan kedua adalah Thailand. Negara dengan tradisi juara di AFF satu ini berada di grup A dan diprediksi banyak pihak akan bersua Vietnam di partai puncak. Ironisnya, di bawah Thailand justru ada Myanmar dan Filipina. Berikutnya, ada Malaysia dan Singapura.
Indonesia yang sudah menjadi finalis (dan runner up) sebanyak 5 kali harus puas berada di urutan ke-8, disejajarkan dengan Laos dan Kamboja yang berturut-turut berada di urutan ke-9 dan ke-10. Indonesia yang tercatat sebagai tim paling banyak mencapai partai final, hanya dianggap lebih kuat dari Timor Leste dan Brunai Darussalam yang bahkan diprediksi akan menjadi lumbung gol di kejuaraan ini.
Menghajar Myanmar 4-1 di Laga Uji Coba
Kabar mengejutkan datang dari hasil uji coba timnas Indonesia melawan timnas Myanmar yang lebih tinggi 18 tingkat rangking FIFA ketimbang Indonesia. Secara mengejutkan, Indonesia yang berada di rangking 166 dunia justru menghajar Myanmar yang berada di rangking 148 dunia dengan sangat mudah.
Indonesia mencetak 4 gol dan hanya kebobolan satu kali lewat skema tendangan bebas. Kemenangan mudah tersebut didapat Indonesia ketika dua bintang yang bermain di Eropa, Egy MV dan Elkan Baggot justru tidak bermain. Hal tersebut juga mengejutkan sejumlah calon lawan Indonesia di grup B. Media Vietnam bahkan terkejut dengan kemenangan mudah timnas Indonesia tersebut.
Striker Timnas pilihan Shin Tae-yong Dipertanyakan
Sejumlah striker pilihan pelatih Shin Tae-yong dipertanyakan banyak pihak. Salah satu penyebabnya, striker yang sedang sangat subur dan sebelumnya menjadi andalan timnas Indonesia, Ilija Spasojevic justru tidak dipanggil.
Sejumlah nama yang dipanggil antara lain Ezra Walian, Kushedya Hari Yudo, Dedik Setiawan, dan Hanis Saghara. Ezra Walian membuktikan dirinya layak untuk timnas Indonesia dengan satu assist dan satu gol ke gawang Myanmar beberapa hari lalu. Sedangkan nama lain masih cukup dipertanyakan.
Misalnya Dedik Setiawan yang merupakan bomber milik Arema Malang. Bahkan di Arema Malang, Dedik yang baru mencetak satu gol ini masih kalah bersinar dengan nama-nama striker lainnya seperti Muhammad Rafli dan Dendi Santoso.
Nama Hanis Saghara yang sekarang bermain untuk Persikabo 1973 bahkan baru bermain 3 kali selama musim ini. Hanis sebelumnya memperkuat Timnas U-23 dan baru tampil sebanyak 2 kali. Sedangkan di Timnas U-19, Hanis sudah bermain sebanyak 18 kali. Kurangnya pengalaman di level senior menjadikan Hanis juga ikut dipertanyakan banyak pihak.
Sedangkan Spasojevic saat ini justru duduk dengan tenang sebagai top skor sementara BRI Liga 1 dengan mencetak 12 gol, dari 14 pertandingan. Hal itulah yang membuat keputusan Shin Tae-yong tidak memanggil striker Bali United berusia 34 tahun tersebut dipertanyakan.
Egy Moncer di Slovakia, Masuk Kandidat AFC International Player of The Week
Egy Maulana Vikri masuk dalam 10 kandidat AFC International Player of the Week awal desember ini. Egy bersaing dengan pemain Arsenal asal Jepang, Takehiro Tomiyasu, pemain Stuttgart asal Jepang Hiroki Itu, pemain Palestina di Arouca, Oday Dabbagh, dan sejumlah pemain Asia yang merumput di Eropa lainnya. Keberhasilan Egy menjadi salah satu dari nominasi pemain internasional AFC minggu ini dikarenakan aksinya mencetak dua gol kontra MSK Zilina di lanjutan liga Slovakia.
Meskipun FK Senica gagal menang di pertandingan tersebut, namun aksi dan skill yang dipertunjukkan Egy menjadikan AFC terpukau akan performanya. Tentunya, hal ini bisa menjadi poin positif bagi Egy yang akan memperkuat timnas Indonesia di AFF 2020 mendatang.
Lini belakang Indonesia Disebut Salah Satu yang Terkuat
Lini belakang Indonesia disebut-sebut salah satu yang terkuat di Asia Tenggara. Kombinasi dua raksasa di tengah, Victor Igbonefo dan Elkan Bagott diyakini akan menyulitkan para penyerang lawan. Victor Igbonefo memiliki tinggi sekitar 1,83 meter dan merupakan pemain naturalisasi dari Nigeria. Pemain yang dinaturalisasi sejak tahun 2011 ini juga punya pengalaman bermain di liga Thailand bersama Chiangrai United, Nakon Rachasima dan lain-lain, sebelum akhirnya kembali berlabuh ke Persib Bandung.
Sedangkan Elkan Bagott punya postur yang lebih menjulang yakni 197 cm. Ditambah pengalaman bermain di Eropa, membuat Elkan Bagott akan menjadi tembok yang sangat kokoh di lini belakang Indonesia. Selain dua nama tersebut, masih ada bek senior Indonesia, Fachrudin Aryanto yang juga sangat sulit ditembus. Juga ada bek yang sekarang merumput di Liga Malaysia, Ryuji Utomo. Sedangkan di bek kanan, ada nama yang menyita perhatian publik di liga 2 Korea Selatan yakni Asnawi Mangkualam lewat performa apiknya bersama Ansan Greeners.
Evan Dimas Diprediksi Jadi Kapten Tim
Meski masih berusia cukup muda, yakni 26 tahun, Evan Dimas Darmono justru menjadi salah satu pemain yang paling berpengalaman di timnas Indonesia saat ini dengan total 32 caps. Ia hanya kalah dari Fachrudin yang telah bermain untuk 35 laga bersama timnas. Untuk gol, bahkan dibandingkan dengan semua penyerang di Timnas Indonesia, Evan Dimas lebih unggul dengan total 7 gol untuk timnas.
Evan Dimas sudah dipercaya bermain di Timnas Indonesia sejak Timnas U-19 era Indra Sjafri tahun 2013 silam. Kemudian, Evan juga dipanggil di Timnas U-22, U-23, hingga timnas senior. Bahkan, Evan Dimas sudah bermain di timnas Senior setahun setelah keberhasilan timnas U-19 meraih juara AFF.
Evan Dimas di edisi AFF tahun ini dipercaya oleh pelatih Shin Tae-yong untuk menjadi kapten tim. Ditambah lagi, ia juga akan menjadi dirijen permainan Indonesia, karena posisinya sebagai pengatur serangan dan alur permainan.
Hal tersebut diperkuat lagi dengan pemakaian ban kapten ketika Indonesia melawan China Taipei dalam playoff Piala Asia 2023 lalu. Nama lain yang akan dipercaya menjadi kapten selain Evan Dimas tentunya nama Fachrudin. Bek andalan timnas ini lebih banyak caps-nya juga lebih senior usianya ketimbang Evan.
Itu tadi deretan fakta unik Timnas Indonesia jelang AFF 2020 di Singapura, minggu depan. Apakah Indonesia akan meraih hasil maksimal di gelaran AFF tahun ini? Kita tunggu saja keajaiban tangan mantan pelatih timnas Korea Selatan Shin Tae-yong, serta ambisi sejumlah punggawa timnas untuk mempersembahkan piala AFF pertama sepanjang sejarah Indonesia.
This post have 0 komentar