PojokReview - Ketika penulis masih duduk di bangku SMP, ada satu kejadian yang unik sekaligus tak terlupakan. Saat itu, ada seorang teman yang datang ke sekolah dengan sepatu baru. Warnanya hitam mengkilap, dan mereknya pun terkenal. Apa yang terjadi ketika pemilik sepatu itu masuk ke kelas?
Satu kelas berebutan untuk menginjak sepatu baru tersebut. Yah, bukan main. Bahkan, sepatu yang tadinya mengkilap itu, berubah menjadi dekil dan kotor. Tidak hanya itu, pemilik sepatu itu mengeluh karena kakinya sakit, gara-gara pijakan yang mungkin terlalu keras.
Apakah Anda terbiasa dengan cerita tersebut? Atau mungkin Anda salah satu "korban" dari kejahilan tersebut. Atau malahan, Anda adalah salah satu "pelaku" kejahilan tersebut?
Namun ketika ditarik jauh ke belakang, ternyata injak-menginjak sepatu baru milik teman bermula dari sebuah cerita yang cukup mengerikan. Semua bermula dari legenda mata setan (Eye of Satan) yang berasal dari Turki. Di negeri asalnya, bila Anda datang ke teman-teman Anda dengan menggunakan sepatu baru, maka bersiaplah akan ada yang bergantian menginjak sepatu baru Anda tersebut.
Legenda Mata Setan: Energi jahat yang memaksa memberi pengaruh buruk pada kesempurnaan
Mata setan digambarkan sebagai sesuatu efek jahat di dalam tubuh manusia. Jadi, manusia sebagai makluk yang tidak sempurna, berisi mata jahat (mata setan) dan mata baik (mata malaikat). Mata jahat atau mata setan ini akan membuat manusia akan merasa iri, cemburu, dan sebagainya ketika melihat sesuatu yang sempurna.
Apalagi, bila hal yang sempurna tersebut menjadi pusat perhatian orang-orang di sekitar Anda. Maka otomatis, mata jahat itu akan memperbesar kadar kecemburuan, atau rasa iri tersebut sehingga memaksa Anda untuk memberikan pengaruh buruk yang bisa "merusak" kesempurnaan itu.
Jadi, dulu ketika ada seorang wanita yang sangat cantik dan menggunakan gaun putih yang juga sangat cantik, akan ada orang yang melempar gaun putih tersebut dengan lumpur. Hal itu ditujukan hanya untuk memuaskan hasrat "mata setan" di dalam tubuhnya.
Di era modern, salah satu yang masih tertinggal adalah "menginjak sepatu baru" sehingga menjadi terkesan kotor dan dekil. Hal itu juga didasari oleh energi jahat yang didorong mata setan ketika melihat "kesempurnaan" dari sepatu baru tersebut. Maka, akan ada orang-orang yang menginjak sepatu tersebut.
Namun, hal-hal tersebut bergeser di era dewasa ini. Banyak yang bilang, menginjak sepatu tersebut adalah pengganti pernyataan "nikmatilah sepatu barumu" dengan gerak. Bahkan, hal tersebut juga ditujukan untuk persahabatan. Meski demikian, tidak bisa dihindari bahwa penyebab kebiasaan tersebut adalah legenda mata setan itu.
Hingga hari ini, di negara asalnya, masih banyak orang yang mengoleskan sedikit lumpur di sepatu barunya sebelum digunakan keluar rumah. Hal itu ditujukan agar mata setan dari orang-orang yang melihat sepatu itu tidak "aktif" dan memberikan pengaruh buruk.
Sedangkan di negara kita, salah satu cara untuk menyelamatkan diri dari "mata setan" adalah dengan berbohong. Yah, mungkin Anda akan melihat rekan-rekan Anda berkata bahwa sepatu tersebut adalah sepatu lama yang dicuci ulang, atau mungkin baru disemir, atau sepatu baru yang sudah lama dibeli namun baru digunakan.
Jadi, apakah Anda masih sering melihat kebiasaan ini di sekitar Anda? Kalau masih, yah setidaknya Anda tidak ikut-ikutan menginjak sepatu baru teman Anda.
This post have 0 komentar