Aplikasi Zoom rentan dihack |
PojokReview.com - Sudah tidak terhitung sejumlah rapat, belajar daring, sampai konferensi penting yang dilakukan di aplikasi Zoom berakhir insiden akibat ulah hacker (peretas). Lewat fitur berbagi layar (screen sharing), peretas tersebut menampilkan video tak senonoh, mulai dari video porno, kejadian sadis, ujaran kebencian, hingga video hantu. Hasilnya, terlalu banyak kegiatan yang dirugikan oleh tindak kejahatan tersebut.
Bentuk peretasannya adalah ada satu atau dua akun yang tiba-tiba masuk ke dalam Zoom kemudian mengambil alih konferensi tersebut. Kadang-kadang, mereka memulai dengan mencerca dan mencaci maki lewat microphone, lalu menampilkan video atau gambar yang tidak senonoh tersebut. Aktivitas itu kemudian disebut dengan nama Zoombombing.
Belum lagi, ada video viral yang menampilkan laptop milik seorang pengguna Zoom diretas oleh hacker. Ada juga data-data pengguna Zoom, termasuk alamat email, yang akhirnya dicuri para hacker lalu diperjualbelikan di pasar gelap.
Akhirnya aplikasi Zoom mulai dipertanyakan keamanannya. Apalagi, ketika pandemi Covid-19 melanda dunia, maka nyaris semua kegiatan dialihkan ke dunia maya. Kegiatan belajar mengajar di sekolah, hingga rapat perusahaan rata-rata beralih ke aplikasi Zoom.
Zoom Dilarang di Beberapa Instansi
Akibat beberapa kejadian yang menimpa para pengguna Zoom, tercatat beberapa instansi dan negara melakukan pelarangan terhadap penggunaan Zoom. Salah satunya di Singapura, di mana Kementerian Pendidikan negara tersebut melarang penggunaan Zoom di sekolah, hingga celah keamanan aplikasi tersebut berhasil diperbaiki.
Kejadian itu dipicu beberapa aktivitas belajar mengajar sekolah yang diserang peretas. Di hadapan para siswa yang sedang belajar tersebut, peretas menampilkan video tak senonoh. Padahal, para siswa tersebut masih di bawah umur.
Hal itu mengakibatkan pemerintah negara Singapura mengeluarkan larangan penggunaan Zoom di sekolah.
Hal yang sama terjadi di beberapa negara lain, meski bukan diumumkan resmi oleh negara, melainkan instansi-instansi tertentu. Mereka akhirnya beralih ke sejumlah aplikasi lain, seperti Google Meet, Microsoft Team, dan sebagainya.
Cara Aman Pakai Zoom
Apabila Anda masih tetap ingin menggunakan aplikasi Zoom, tentunya Anda mesti jauh lebih waspada. Berikut delapan cara aman pakai Zoom yang bisa Anda coba aplikasikan.
Pertama, jangan lupakan untuk terus memperbaharui aplikasi Zoom Anda ke versi terbaru. Dengan demikian, berbagai celah keamanan di versi yang lama biasanya sudah mulai diperbaiki di versi terbaru.
Kedua, host atau pemilik ruangan bisa menonaktifkan fitur screen sharing atau berbagi layar bila tidak dibutuhkan. Fitur jendela chat juga bisa diblokir apabila dirasa tidak begitu diperlukan.
Ketiga, aktifkan fitur waiting room agar peserta yang baru masuk tidak langsung masuk ke konferensi kecuali diizinkan host.
Keempat, nonaktifkan video dan microphone untuk pengguna yang baru masuk. Video dan microphone tersebut bisa diaktifkan oleh host dan co-host.
Kelima, host bisa melihat siapa peserta lewat video participant. Bila ada yang mencurigakan, bisa dikembalikan ke waiting room lagi.
Keenam, batasi negara peserta yang bisa ikut. Hindari mengikutkan semua negara di dunia agar bisa mengikuti konferensi Anda.
Ketujuh, jangan bagikan tautan ke konferensi secara terbuka. Lakukan lewat chat di WA, atau pesan agar lebih tertutup.
Kedelapan, set konferensi Anda menjadi privat.
Itu delapan cara agar Anda lebih aman ketika menggunakan Zoom untuk konferensi Anda. Meski demikian, tetap waspada. Apabila tetap terjadi serangan, maka segera tinggalkan rapat (leave meeting) tersebut.
This post have 0 komentar