Pemerintah RI mengecat ulang pesawat kepresidenan, dari sebelumnya berwarna biru menjadi warna merah. Lalu, hal tersebut menjadi guyonan politik di media sosial seperti Twitter, Facebook, hingga Instagram. Awalnya, seorang pengamat penerbangan, Alvien Lie yang mencuit di Twitternya terkait pengecatan ulang tersebut yang kemudian ramai mendapat tanggapan dari netizen.
Awalnya, netizen menunjukkan sikap yang tidak setuju dengan keputusan pemerintah tersebut. Apalagi, Alvien Lie sebagai pencuit pertama menyebut bahwa hal yang dilakukan Pemerintah RI kali ini adalah sebuah tindakan foya-foya yang seharusnya tidak dilakukan di era pandemi. Alvien Lie menyebut, untuk biaya pengecatan ulang pesawat setara pesawat kepresidenan, minimal dana yang diperlukan adalah Rp1,8 miliar dan maksimal Rp2,1 miliar. Dana sebesar itu tentunya bisa dialokasikan ke hal lain yang lebih dibutuhkan masyarakat yang saat ini dikekang oleh PPKM sehingga tak mampu beraktivitas.
Cuitan itu mendapatkan banyak dukungan dari netizen, tidak terkecuali politisi. Salah satu politisi yang mencoba menanggapi hal tersebut adalah Andi Arief, seorang petinggi DPP Partai Demokrat. Andi juga memprotes keputusan Presiden RI, Joko Widodo yang mengecat ulang pesawat tersebut.
Tapi alasan Andi Arief menjadi sebuah guyonan yang lain. Yah, Andi Arief menyebutkan bahwa pesawat kepresidenan awalnya berwarna biru, yang didesain oleh anggota TNI AU berpangkat mayor. Tujuannya sebagai kamuflase di udara, agar terlihat berbaur dengan langit.
Karena substansi dari pernyataan Andi Arief adalah "warna" maka netizen kembali bereaksi merespon pernyataan Andi tersebut. Sebagian netizen menyebut bahwa warna biru itu identik dengan demokrat, itulah kenapa Andi Arief "ngamuk" ketika warna pesawat kepresidenan diganti menjadi merah. Meski juga identik dengan warna bendera Indonesia, tapi warna merah itu disebut Andi Arief bisa mengarah ke "Corona". Sedangkan netizen juga merespon bahwa warna merah tersebut mengarah ke warna utama PDIP.
Alhasil, Twitter dipenuhi guyonan dari netizen merespon pernyataan Andi Arief tersebut. Seperti "kamuflase" pesawat yang sudah tidak dibutuhkan lagi karena pesawat dibaca lewat radar. Maka warna pesawat tidak akan ada pengaruhnya dengan "kamuflase". Juga banyak hal lainnya yang bahkan menjadi bahan tertawaan netizen.
Bahkan ada juga yang menulis, bahwa pengecatan pesawat itu memang tindakan yang tidak urgent di saat rakyat sedang menjerit karena pandemi dan PPKM. Tapi, protes terhadap pergantian warna biru menjadi merah seperti yang dilakukan Andi Arief adalah hal yang jauh lebih "tidak urgent".
This post have 0 komentar