PojokReview.com - Pernah mendengar seseorang menerima email dari lembaga terpercaya yang memintanya untuk mengganti password. Lalu, diberikan pranala atau tautan ke halaman tertentu yang juga jebakan. Di halaman tersebut, Anda akan diminta mengisi informasi pribadi yang mereka butuhkan, lalu semua informasi itu berhasil mereka dapatkan. Keesokan harinya, isi rekeningnya perlahan ludes. Mengerikan sekali bukan?
Atau justru yang lebih ekstrim berbentuk telepon dari lembaga terpercaya dengan alasan ingin survey atau lain sebagainya. Apa yang terjadi berikutnya cukup berbahaya, karena mereka akan mengajak Anda mengobrol dalam waktu yang cukup lama. Tanpa disadari, para pelaku tersebut akan mencari tahu informasi penting Anda dan mencatatnya.
Kedua cara tersebut sudah terlalu banyak memakan korban. Intinya, meski berbeda cara (satu pakai email, satu lagi telepon), namun pola kerja mereka tetap sama. Mereka akan mencuri informasi penting yang dibutuhkan. Mulai dari nama lengkap, alamat, nomor telepon, alamat email, dan tentu saja; passwordnya.
Teknik penipuan tersebut disebut phising. Dan satu lagi disebut impersonation. Phising adalah tindakan penipuan untuk mencuri informasi penting yang Anda miliki.
Sedangkan impersonation adalah jenis penipun, dengan cara pelaku berpura-pura menjadi pihak bank tempat Anda menyimpan uang. Biasanya, mereka akan menawarkan sesuatu misalnya perubahan password, dan sebagainya.
Kesamaan dengan phising, impersonation juga akan memberikan link palsu pada Anda yang tentunya mengarahkan Anda ke website palsu. Di website palsu tersebut, Anda akan diminta untuk mengisi data diri, kemudian informasi penting lainnya.
Lalu bagaimana cara agar terhindar dari jenis penipuan ini?
Apabila Anda mendapatkan email dari pihak bank yang mengatakan rekening Anda akan diblokir, atau mengganti password, dan lain sebagainya, maka Anda jangan panik terlebih dulu. Tunggu hingga esok hari, lalu berangkat ke bank Anda dan tanyakan apakah betul email tersebut dikirimkan resmi dari bank.
Tidak hanya itu, bawa tangkapan layar email si penipu dan minta pada bank untuk menindaklanjutinya sebelum ada korban yang jatuh. Dengan demikian, Anda tidak hanya menyelamatkan diri Anda sendiri, tapi juga menyelamatkan banyak orang lain.
Kadang-kadang, Anda mungkin sudah mengetahui bahwa email yang dikirimkan pada Anda adalah sebuah penipuan. Namun, kebanyakan dari kita justru tidak peduli. Karena itu, justru ada korban lainnya yang tertipu. Meski bukan sepenuhnya salah kita, tapi ketidakpedulian kita membuat korban lainnya bisa tertipu dengan mudah.
Sedangkan untuk telepon, tentunya Anda bisa menjawab bahwa Anda sedang berada di perjalanan. Sehingga Anda baru akan sampai besok pagi, dan akan langsung menuju bank yang dimaksud. Apabila telepon tersebut datang dari penipu, maka ia akan mencari cara untuk segera menutup telepon. Anda bisa terus menjaga telepon tetap menyala untuk mengejarnya dengan berbagai pertanyaan, bapak berada di bagian mana? Saya menemui bapak di ruangan mana, dan sebagainya.
Maka tidak butuh waktu lama, si penipu juga akan memikirkan cara untuk menutup telepon dengan kesal. Kadang-kadang, dia berkata kotor dan menyumpah pada Anda. Tentunya, saat itu Anda bisa lega bahwa telepon yang datang ke Anda memang berasal dari seorang penipu.
This post have 0 komentar