PojokReview.com - Satu hal yang pasti kita ketahui adalah Spanyol merupakan negara yang terletak di benua Eropa. Namun, perlu diketahui ada dua kota yang termasuk wilayah milik negara Spanyol tapi letaknya berada di benua Afrika. Loh, bagaimana bisa?
Bila Anda berkunjung ke wilayah Afrika utara, pesisir pantai Mediterania, sekitaran selat Gibraltar, maka Anda akan bertemu dua kota yang berada di tepian pantai Afrika utara, yakni Ceuta dan Melilla.
Kedua kota ini berkali-kali ingin diklaim oleh negara Maroko, mengingat jaraknya yang begitu dekat dengan negara di Afrika Utara ini. Namun, berkali-kali pula Spanyol, juga pemerintah kota dan masyarakat kedua kota itu menolak untuk bergabung dengan Maroko, dan memilih tetap menjadi bagian dari Spanyol.
Peta Ceuta dan Melilla, dua kota wilayah Spanyol yang berada di benua Afrika |
Mari kita bahas dua kota unik ini satu persatu.
Kota Melilla
Kota Melilla, wilayah Spanyol yang berada di Afrika |
Melilla awalnya termasuk dalam provinsi Malaga, sebelum akhirnya tahun 1995 silam mekar menjadi kota yang otonom. Kota Melila awalnya bernama Fenisia, dengan penduduk sekitar 86.487 jiwa di tahun 2019 lalu.
Melilla karena terlalu dekat (bahkan dikelilingi) oleh wilayah negara Maroko, hingga saat ini masih terus diperebutkan antara Spanyol dengan Maroko. Akhirnya, meski tetap termasuk negara Spanyol, Melilla tunduk pada klaim "Greater Marocco".
Namun, sebagai negara bagian Spanyol, Anda akan tetap merasakan budaya, arsitektur, dan bahasa Spanyol yang kental di Melilla. Tidak hanya itu, olahraga di Melila juga berkembang dengan pesat.
Melilla menjadi salah satu tujuan utama para peselancar di dunia. Belum lagi ditambah dengan keberhasilan Spanyol menggelar volly pantai internasional, juga digelar di Melilla. Klub sepakbola kebanggaan kota Melilla yakni UD Melilla saat ini berjibaku di kasta ketiga liga Spanyol, Segunda Division B.
Kota Ceuta
Kota Ceuta, wilayah Spanyol yang berada di Afrika |
Kota Ceuta awalnya adalah bagian dari Provinsi Cadiz, hingga tahun 1995. Ceuta di tahun yang sama menjadi kota yang otonom berbarengan dengan Melilla. Sejak awal didirikan menjadi kota di zaman dulu, Ceuta adalah pelabuhan yang ramai.
Namun, Ceuta memiliki sejarah yang lebih kelam. Kota ini pernah jatuh ke tangan Portugis, Arab, Maroko, hingga Uni Iberia. Namun pada akhirnya, kota ini menjadi milik Spanyol dan masuk dalam wilayah Provinsi Cadiz meski terpisah laut, serta berbeda benua. Tepatnya, hal itu terjadi di tahun 1668 ketika raja Portugal, King Afonsi VI menyerahkan Ceuta pada King Carlos II dari Spanyol sebagai hasil dari Perjanjian Lisbon.
Ceuta setelah itu menjadi korban dari perang Hispano - Maroko di era 1859 hingga 1860. Tidak hanya itu, tahun 1936, tentara Spanyol Afrika juga melakukan pemberontakan yang mengakibatkan perang saudara di Spanyol. Setelah semua masalah selesai, Ceuta terus dibangun.
Bila Melilla adalah pusat para peselancar, maka Ceuta adalah pusat para burung. Bahkan, daerah Ceuta diakui sebagai Importan Bird and Biodiversity Area (IBA) oleh Birdlife International. Sebabnya, sejumlah besar burung Eropa dan Afrika berada di kota ini.
Di bidang olahraga, Ceuta juga banyak mengirimkan atlet terbaik mereka untuk mengharumkan nama Spanyol. Nama Jose Ramon Lopez, peraih medali perak Olimpiade 1976 berasal dari Ceuta. Juga legenda Real Madrid, Jose Martinez Sanchez, dan atlet polo air Spanyol peraih medali perak Olimpiade Lorena Miranda adalah kelahiran Ceuta.
Derby Afrika antara Ceuta vs Melilla di liga Spanyol |
Di bidang sepakbola, klub andalan kota ini adalah AD Ceuta FC yang juga berjibaku di Segunda Division B. Alhasil, klub ini bersua dengan sesama kota Spanyol di Afrika, Melilla. Pertemuan kedua tim ini selalu keras dan dilabeli "Derby Afrika" yang disebut sama kerasnya dengan derby di liga Spanyol lainnya.
Ada satu keunikan lagi dari "derby Afrika" ini. Ketika Ceuta bersua dengan Melilla, maka keduanya akan berkunjung ke kandang satu sama lain lewat Spanyol. Alias, dari Ceuta menyebrangi laut dulu ke Malaga, lalu menyebrang lagi ke Melilla, begitu pula sebaliknya. Padahal, bila menempuh jalan darat dari Ceuta ke Melilla hanya butuh waktu 6 jam, sedangkan perjalanan udara dari Ceuta ke Melilla hanya butuh 2 jam saja.
Ternyata, kedua klub di kota ini tidak mau ribet dengan melewati negara Maroko yang berada di tengah-tengah kedua kota. Lewat Maroko, berarti harus berurusan dengan bagian imigrasi dan sebagainya. Jadi, mereka memilih melewati laut dulu ke Malaga, karena tidak ribet dengan urusan imigrasi tersebut.
This post have 0 komentar