Ilustrasi parfum (sumber foto: Pojokseni.com) |
Wangi parfum terdiri dari tiga jenis, yakni top note (fase pertama), middle note (fase pertengahan) dan terakhir base note (fase dasar). Secara umum, berikut penjelasannya seperti dikutip dari PojokSeni:
1. Top notes atau fase pertama adalah wangi pertama yang tercium ketika parfum disemprotkan ke tubuh. Wangi tersebut tidak bertahan lama, mungkin hanya sekitaran berapa menit saja. Biasanya, wangi di top notes ini adalah wangi sitrus seperti jeruk, lemon dan sebagainya. Kadang ada wangi bergamot. Wangi ini lebih cepat menguap dan menghilang.
2. Middle note atau fase pertengahan, ini adalah ketika aroma asli dari parfum tersebut keluar. Aroma di fase pertengahan akan bertahan lebih lama, bahkan sampai beberapa jam. Fase ini disebut juga sebagai heart note, yang biasanya wangi buah, bunga-bungan, untuk beberapa jenis parfum lainnya memberikan wangi yang lebih hot dari kayumanis, kapulaga, cengkeh, dan sebagainya.
3. Base notes atau wangi dasar. Wangi ini adalah wangi terakhir yang akan tercium ketika semua fase tengah telah menguap. Bisa dibilang, wangi ini adalah wangi yang akan tersisa di sisa-sisa terakhir parfum tersebut. Misalnya bila dikatakan parfum tersebut bertahan 10 jam, maka di jam-jam terakhir tersebut wangi dasar yang akan hadir. Wangi dasar biasanya adalah aroma kayu-kayuan yang harum, seperti cedarwood, patchouli, sandalwood, oakmoss, musk dan sebagainya.
Jenis-jenis Produk Wangi dan Rekomendasinya
Berhati-hati dengan produk palsu. Bila sebuah produk pewangi, menyebut produknya sebagai EDP atau parfum, tapi harganya hanya Rp 200 ribuan, maka bisa dipastikan produk tersebut adalah tiruan. Produk Parfum dan EDP dengan kadar esensi parfum yang tinggi, tentunya dibanderol dengan harga yang mahal, apalagi yang bermerek.Agar tidak membeli produk yang palsu, simak rekomendasi parfum, EDP, EDT, EDC dan AS dari PojokReview berikut ini.
Parfume
Produk pertama adalah parfum, yang memiliki esensi parfum penuh. Biasanya, hanya perlu sedikit untuk digunakan dalam waktu lama. Namun, jarang ada parfum yang dijual, kalaupun ada harganya pun sangat mahal. Berikut beberapa jenis parfum dibedakan dari tingkatan atau kadar esensi parfumnya yang bisa Anda temukan di sekitar Anda.
EDP
EDP adalah Eau de Parfum, yang menggunakan esensi parfum yang dicampurkan dengan minyak tambahan. Namun, kadar esensinya masih cukup tinggi, yakni 16%, sehingga aromanya bisa bertahan hingga 6 - 8 jam.
Rekomendasi Eau De Parfum: DIOR Sauvage Eau De Parfum 100ml Limited
(Harga: Rp 2.700.000)
EDT
EDT adalah Eau de Toillete adalah pewangi yang menggunakan esensi parfum yang dicampurkan dengan minyak tambahan. Namun, EDT memiliki kadar atau takaran esensi yang lebih sedikit yakni hanya 8 saja. Karena itu, aromanya bertahan sekitar 4 jam saja.
Rekomendasi Eau De Toillete: GIORGIO ARMANI ACQUA DI GIO EAU DE TOILETTE POUR HOMME 15ML (Harga: Rp 570.000)
EDC
EDC adalah Eau de Cologne, yang hanya memiliki esensi parfum dengan kadar 4 persen saja. Dengan demikian, rata-rata produk EDC hanya bertahan sekitar 3 jam saja.
Rekomendasi Eau De Cologne: The Body Shop Eau De Cologne Fuji Green Tea 100ml
(Rp 211.700)
A/S
A/S adalah sebutan dari After Shave. Produk After Shave hanya memiliki kadar esensi parfum di bawah 3 persen, sehingga rata-rata hanya bertahan sekitar 1 hingga 2 jam saja.
Rekomendasi After Shave: Parfum Original Brut for Men 100ml After Shave
(Rp 200.000)
This post have 0 komentar