Ilustrasi Pinjaman Online |
Anda tentunya banyak mendengar kisah horor para peminjam online yang macet. Ada yang rumahnya didatangi debt collector saban hari, ada yang seluruh rekannya dikirimi SMS atau WA dan ada yang dirundung di media sosial. Karena itu, banyak yang menghindari pinjaman online karena takut hal buruk serta risikonya.
Ternyata, pinjaman online bisa menguntungkan, bahkan mendukung usaha Anda, apabila Anda memperhitungkannya dengan tepat, mencari kemungkinan yang bebas risiko dan tentunya tahu skema pengembalian hutannya dengan pintar. Berikut ini, beberapa hal yang boleh dan tidak boleh Anda lakukan untuk meminimalisir risiko agar lebih aman dan nyaman ketika meminjam dana cepat di aplikasi pinjaman online.
1. Memilih Bank atau Pinjaman Online?
Ilustrasi Pinjaman Online |
Sedangkan pinjaman online? Anda hanya memberikan KTP dan smartphone (dengan cara mengunduh aplikasinya) Anda sudah bisa meminjam uang. Maka dalam kondisi terdesak, pinjaman online selalu menjadi jalan keluar. Apalagi, Anda membutuhkan dana cepat, atau membutuhkan Kredit Tanpa Agunan (KTA) maka pinjaman online bisa menjadi jalan keluar.
Tapi, dananya tentunya terbatas, tidak bisa Anda meminjam Rp 10 miliar misalnya. Itulah kenapa pinjaman online lebih cocok untuk usaha kecil dan menengah. Anda memiliki toko online misalnya, ingin mempromosikan barang dagangan, atau butuh modal untuk membuat produk tapi tidak punya dana? Maka dari pada diam saja karena takut, lebih baik Anda jadi berani, terus lakukan lebih dengan kucuran dana segar pinjaman online.
2. Jangan Pernah Berhutang Bila Belum Pasti Hasilnya Bisa Membayar Hutang
Pinjaman Online |
Meski demikian, terpenting adalah memperhitungkan dan merencanakan dengan matang penggunaan dana tersebut. Karena itu, Anda mesti lebih teliti lagi melihat skema biaya pengembalian hutang dan pastikan peminjaman tersebut HANYA untuk keperluan usaha yang produktif.
Hindari peminjaman untuk hal yang konsumtif, apabila Anda tidak yakin akan ada dana pengembalian di masa mendatang. Ketidakmampuan melunasi, atau kredit yang macet, semuanya bermula dari masalah di atas.
Jadi, misalnya Anda meminjam uang Rp 10 juta, pastikan bahwa dana tersebut benar-benar efektif, alias tidak kurang tapi tidak juga terlalu berlebih. Kalau dana yang Anda gunakan untuk produksi sebenarnya hanyalah Rp 2,5 juta, maka meminjam hingga 4 kali lipatnya tersebut justru akan menimbulkan masalah bagi Anda.
Bila Anda meminjam kurang dari itu, maka bisa jadi kegiatan atau produksi Anda akan tertunda dan ketika waktu membayar atau mencicil kredit sudah tiba, Anda bahkan belum memulai apa-apa.
3. Melihat Bunga yang Ditawarkan
Pinjaman Online |
Sejumlah aplikasi pinjaman online tentunya sangat kompetitif. Jadinya, ada banyak pinjaman online yang menawarkan bunga yang cukup rendah, dan tentunya tidak memberatkan.
Jadinya, Anda bisa mengembalikan dana yang Anda pinjam dengan cicilan yang ringan, bunga yang cukup rendah, dan akhirnya bisa melunasi hutang Anda, sedangkan usaha Anda tetap berjalan. Apabila perhitungan Anda benar-benar matang, jangan takut untuk kembali meminjam dana segar agar mampu mengembangkan usaha Anda menjadi lebih berkembang, bahkan membuka lapangan pekerjaan bagi orang-orang di sekitar Anda. Tentunya musti berani, karena Anda memang harus jadi berani terus lakukan lebih di era yang penuh persaingan dan kemajuan seperti saat ini.
4. Pastikan Keamanan Data Pribadi
Aplikasi fintech yang terpercaya, misalnya seperti Kredit Pintar dan sebagainya, tentunya telah memberlakukan keamanan berlapis dengan kata sandi, OTP dan sebagainya. Jadinya, memilih fintech yang benar-benar berkualitas menjadi pilihan yang tepat, agar data pribadi Anda tidak dicuri oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk hal-hal tertentu.
Meski demikian, akan sangat aman lagi bila Anda tetap menjaga juga data pribadi dengan cara tidak sembarangan memberikan kata sandi (password), OTP, verify dan sebagainya. Anda juga sebaiknya tidak meminjam di lebih dari satu aplikasi dalam waktu bersamaan. Ingat, meminjam Rp 8 juta dari satu aplikasi itu jauh lebih aman dan minimal risiko, ketimbang Anda meminjam Rp 2 juta dari 4 aplikasi sekaligus.
5. Pastikan Fintech Berkualitas dan Aman
Aplikasi fintech atau penyedia pinjaman online yang Anda hubungi mestinya sudah benar-benar terpercaya. Ada beberapa syarat yang harus terpenuhi, misalnya penyedia pinjaman online tersebut mesti berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Selain itu, kantornya juga harus jelas, serta memiliki narahubung (contact person) yang bisa dihubungi kapan saja.
Misalnya, aplikasi fintech Kredit Pintar yang telah tercatat dan diawasi oleh OJK, juga tergabung dalam Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI). Juga memiliki bunga yang kompetitif dan telah membantu lebih dari 2 juta orang maupun UMKM di Indonesia untuk berkembang.
Jadi, sudah siap untuk membangun usaha Anda? Jangan takut untuk memulai, karena jadi berani membuat Anda mampu berbuat lebih. Tentunya, dengan perhitungan yang matang dan mumpuni.
This post have 0 komentar